Beranda · Profil · Teknologi · Bisnis Online Peluang Bisnis

ELECTRONIC – COMMERCE (e-COMMERCE)


Secara sederhana e-Commerce didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi internet dalam perdagangan. Dengan demikian e-Commerce berkembang karena dipicu oleh perkembangan pesat dalam bidang elektronika, khususnya di bidang informasi dan komunikasi elektronik.

Pada dasarnya ada tiga bidang fundamental yang membentuk e-Commerce,yaitu:Electronic Markets (EM), Electronic Data Interchange (EDI), dan Internet Commerce (IM).
EM, oleh dimaksudkan sebagai teknologi informasi dan komunikasi dalam menyajikan berbagai barang dan jasa dalam suatu segmen pasar, sehingga harganya dapat dibandingkan satu dengan lainnya oleh calon pembeli, yang harus melakukan keputusan transaksi. Contoh sederhana dari suatu e-Markets (EM) adalah sistem pemesanan karcis penerbangan (ticket booking).
EDI, oleh  dimaksudkan sebagai penyedia sistem yang distandardisasi untuk suatu transaksi jual-beli yang diberi kodifikasi, sehingga data tersebut dapat dikomunikasikan, antara satu komputer dengan komputer lainnya, tanpa membutuhkan pesanan tertulis, yang sering menyebabkan keterlambatan dan kesalahan dalam pengurusan surat-menyurat. Contoh di mana EDI banyak dimanfaatkan adalah dalam sektor pasar swalayan (supermarket) untuk bertransaksi dengan para pemasok barang.
IC dimaksudkan oleh  sebagai teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk periklanan dan penjualan suatu barang atau jasa. IC ini misalnya dapat digunakan untuk membeli buku-buku yang pengirimannya dilakukan lewat pos.
Sumber:
Jurnal Asosiasi politeknik Indonesia

Customer Loyalty in E-Commerce
Biaya yang tinggi dalam menarik pengunjung dan menciptakan pelanggan baru pada situs perdagangan o-line via internet menjadi perhatian yang cukup serius bagi para vendor-vendor ecommerce. Terutama dalam meningkatkan kesetiaan dari pelanggan yang sudah ada, sebab pelanggan yang setia lebih meningkatkan pendapatan dari vendor-vendor on-line ini.
Mengacu pada pembelian online di Amazon.com, dimensi kualitas pelayanan dicontohkan
sebagai berikut :
(1) Tangibles
Tampilannya rapi dan tersusun baik, ada catalog, mudah digunakan dan mudah dipahami.
(2) Reliability
Produk dikirim tepat waktu dan sesuai dengan pesanan.
(3) Responsiveness
Tersedia panduan yang membantu saat terjadi error dan memberitahukan pelanggan jika
pengiriman produk berlangsung sukses atau ada masalah.
(4) Assurance
Adanya layanan untuk mendampingi pelanggan dalam memasuki suatu proses dan juga adanya layanan tambahan seperti rekomendasi dari vendor.
(5) Empathy
Adanya personalized service, seperti personalized content, sambutan secara personal, dan email pribadi.
Kesimpulan:
Sama seperti perusahaan komersil non-online, kesetiaan pelanggan dapat didapat melalui
kepercayaan dan kualitas pelayan yang memuaskan. Walaupun didalam perusahaan online, faktor
interaksi dengan manusianya tidak ada, namun hal ini tidak dapat menjadi halangan untuk
membuat pelanggannya kembali lagi.
Sumber:
Journal of the Association for Information Systems
David Gefen.

ELECTRONIC COMMERCE: TANTANGAN KOMPETENSI AKUNTAN DALAM MENGHADAPI ISU INTERNAL KONTROL.
Kemunculan internet dan world wide web sebagai dasar berkembangnya perdagangan elektronik atau electronic commerce telah menimbulkan permasalahan yang cukup pelik bagi seorang akuntan dalam menjalankan penugasannya.

Dalam lingkungan perdagangan yang sudah memanfaatkan jaringan komputer, baik dalam kapasitasnya sebagai intranet, extranet, maupun internet, sistem pengendalian internal menjadi semakin rumit. Beberapa isu seperti keamanan dan keaslian transaksi yang dulunya nampak sederhana dalam lingkungan yang tidak berbasis komputer, sekarang menjadi sangat kompleks.

Dalam electronic commerce, isu-isu tersebut dikenal dengan istilah confidentiality, integrity, authenticity, non-repudiation dan sebagainya. Kekompleksan ini dikarenakan hal-hal tersebut tidak bisa lagi dilihat hanya dari disiplin akuntansi atau bisnis semata, tetapi juga mengarah dan melibatkan pemahaman permasalah teknis yang menginjak disiplin ilmu di luar akuntansi.

Hal ini tidak jarang menimbulkan kegagapan akuntan dalam menghadapi masalah-masalah pengendalian internal dalam lingkungan sistem akuntansi berbasis komputer, apalagi jika bisnis telah memanfaatkan jaringan komputer dalam melakukan aktifitas utama dan aktifitas pendukung administratif akuntansinya.

Artikel ini akan membahas materi-materi yang terkait dengan isu-isu baru diseputar pengendalian internal, implikasi e-commerce terhadap pengendalian internal dan peluang yang dimiliki oleh akuntan.
Sumber:
Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Puslit Petra University

ANALISIS FAKTOR KECANGGIHAN TEKNOLOGI, KEAMANAN, RAHASIA, KELENGKAPAN SISTEM, SUMBER DAYA MANUSIA, INVESTASI, DAN KINERJA ANTAR LEVEL ORGANISASI DI DALAM PERUSAHAAN YANG MEMANFAATKAN E- COMMERCE
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan guna memanfaatkan e-commerce diantaranya adalah kecanggihan teknologi, jaminan keamanan transaksi, kerahasiaan informasi, kelengkapan sistem, sumber daya manusia dan investasi serta kinerja antar level organisasi, yang dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Variabel kecanggihan teknologi, jaminan keamanan transaksi, kerahasiaan informasi, kelengkapan sistem, sumber daya manusia dan investasi serta kinerja antar level organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-commerce.

2. Secara parsial kecanggihan teknologi, jaminan keamanan transaksi, kelengkapan sistem, sumber daya manusia dan investasi serta kinerja antar level organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-commerce. Sedangkan variabel kerahasiaan informasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-commerce.

3. Variabel investasi menempati urutan pertama bagi perusahaan dalam menentukan pemanfaatan e-commerce dibandingkan dengan faktor-faktor yang lainnya.

4. Masing-masing variabel bebas memiliki hubungan sebab akibat yang erat diantara variabel itu sendiri. Saran Dari hasil penelitian yang sarikan di dalam simpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran-saran serbagai berikut : 1. Bagi perusahaan pengguna e-commerce. sebaiknya manajer pemasaran lebih cermat menganalisis faktor yang mempengaruhi pemanfaatan e-commerce di dalam merumuskan strategi pemasarannya agar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan. Adapun saran bagi perusahaan pengguna e-commerce adalah sebagai berikut :
A. Komitmen untuk selalu melayani permintaan pelanggan.

B. Selalu mengadakan perbaikan atau pembaharuan di bidang kecanggihan teknologi atau perkembangan teknologi terkini.

C. Kelengkapan sistem akan membawa dampak beralihnya konsumen ke situs yang lain dengan cepat, sehingga perusahaan akan kehilangan kesempatan yang berharga, maka kelengkapan sistem perlu diantisipasi setiap periode yang sesingkat mungkin.

D. Kinerja antar level organisasi di dalam perusahaan sangat perlu disesuaikan dengan kemampuan yang ada, sehingga pelanggan tidak merasa dikecewakan.

E. Jaminan keamanan dari suatu sistem tetap dipertahankan keberadaannya sehingga pelanggan yang akan melakukan transaksi secara jelas dan langsung percaya akan adanya jaminan keamanan selama informasi itu dikirim sampai dengan diterima oleh perusahaan.

F. Sumber daya manusia yang ada di dalam upaya mendukung pemanfaatan e-commerce selalu diberikan kesempatan untuk mengembangkan sistem yang terbaru dari seluruh sistem yang ada saat ini.

G. Kerahasiaan (confidentiality) data transaksi harus dapat disampaikan secara rahasia, sehingga tidak dapat ?dibaca? oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan merupakan tinjauan akhir disebabkan kerahasiaan selalu ada di dalam satu paket sistem.

1. Bagi perusahaan yang belum memanfaatkan e-commerce, menggunakan media online untuk berkomunikasi, berbicara dan bersilaturahmi akan mempercepat proses kenal mengenali satu sama lain. Media mailing list di Internet adalah contoh sederhana penggunaan Internet untuk bersilaturahmi. Saling kenal kemudian akan membentuk rasa percaya antar pelaku-nya, sedang transaksi lainnya menggunakan metoda yang biasa digunakan di dagang offline, misalnya transfer uang-nya ke teler di Bank, pakai ATM BCA untuk debet ke rekening langsung dan lain-lain. Metoda hybrid ini adalah cara yang paling mudah dan lebih sering digunakan saat ini.

2. Bagi perusahaan yang telah maupun yang belum memanfaatkan strategi marketingnya melalui e-commerce, maka berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh skala prioritas indentifikasi faktor untuk menyusun strategi marketing dengan urutan sebagai berikut Investasi, Kecanggihan teknologi, Kelengkapan sistem, Kinerja antar level organisasi, Jaminan keamanan, Sumber daya manusia, Kerahasiaan informasi.

3. Bagi konsumen pengguna e-commerce dimohon untuk mencermati bagian atau tingkat keamanan dan jaminan pelayanan distribusi dari perusahaan yang ternama, misalnya pemanfaatan SET dari Visa/MasterCard.
Sumber:
Jurnal bisnis dan manajemen
Universitas Sebelas Maret

Sekian artikel mengenai Electronic - Commerce ( e-Commerce), semoga bermanfaat.

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "ELECTRONIC – COMMERCE (e-COMMERCE)"

Post a Comment